Sering lihat tabel ini di kemasan makanan/minuman yang kamu beli?
Bingung cara bacanya?
hehe sebelumnya saya juga bingung, ga ngerti maksudnya itu rendah kalori apa rendah lemak dan semacamnya karena ga tau batas normalnya berapa. Nah berikut ini saya sajikan infonya, saya ambil dari kompas.com
Label informasi
nilai gizi (ING) pada kemasan pangan nampaknya jarang dilirik konsumen sebelum
membeli. Padahal, membaca ING dapat membantu konsumen membatasi asupan gula,
garam, dan lemak.
ING biasanya terdapat pada bagian samping maupun
belakang dari produk kemasan dalam bentuk tabel. ING atau yang juga ditulis
Nutrition Facs pada sejumlah produk ini memuat kandungan bahan makanan, seperti
gula, garam, lemak, kolesterol, kalsium, vitamin A, protein, hingga karbohidrat
total.
Kasubdit Standarisasi Pangan Khusus Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) RI Yusra Egayanti menjelaskan, hal pertama yang perlu
diperhatikan saat membaca label makanan adalah takaran saji (serving size).
Takaran saji yaitu berat atau volume makanan untuk
satu kali konsumsi. Misalnya untuk makanan ditulis 35 gram atau 4 sendok makan.
Adapun untuk cairan ditulis dalam ml. Dalam satu takaran saji itulah mengandung
sekian lemak, kolesterol, gula, dan sebagainya.
“Kalau mau membandingkan produk mana yang gulanya
lebih banyak misalnya, lihat dulu takaran sajinya. Takaran sajinya harus
sama, jadi apple to
apple,” terang Ega beberapa waktu lalu di Jakarta.
Kemudian, di bawah tulisan takaran saji terdapat
jumlah sajian per kemasan misalnya dalam satu kemasan mengandung lebih dari
takaran saji. Barulah setelah itu, dicantumkan kandungan zat gizi atau nutrisi
per sajian.
Zat gizi yang wajib dicantumkan yaitu, energi
total, lemak total, protein, karbohidrat total, natrium (garam). Namun, jika
kandungan gula, garam, dan lemak kurang dari 1 gram per saji biasanya tidak
dicantumkan.
Selain itu, di bagian kanan table terdapat % AKG
(angka kecukupan gizi). AKG dalam persen dicantumkan untuk membantu memberikan
informasi berapa kebutuhan nutrisi yang terpenuhi dari produk tersebut. Pada
catatan kaki, biasanya dituliskan informasi bahwa perhitungan AKG berdasarkan
kebutuhan energi 2000 kkal.
Konsumen pun perlu memperhatikan klaim label produk
yang misalnya menyebut, “rendah lemak”, “bebas lemak”, “bebas gula” hinga
“rendah natrium”. Ega menjelaskan, produk dikatakan rendah energi jika
mengandung 40 kalori per saji, rendah gula jika kurang dari 5 gram per 100
gram, dan dikatakan rendah garam jika mengadung 120 mg per 100 gram.
Untuk Anda yang memiliki hipertensi atau darah
tinggi, perhatikanlah jumlah garam per saji. Begitu pula dengan yang memiliki
diabetes agar memilih makanan maupun minuman yang rendah gula atau tanpa gula
sama sekali.
Untuk diingat, batasan konsumsi gula, garam, dan
lemak yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemkes) per orang per hari
yaitu 50 gram (4 sendok makan) gula, 2000 miligram natrium/sodium atau 5 gram
garam (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gram (5 sendok makan minyak).
“Jadi dengan cermat membaca informasi nilai gizi
diharapkan dapat membatasi asupan kebutuhan gizi untuk menghindari terkena
penyakit tidak menular yang biasanya disebabkan oleh kebanyakan konsumsi gula,
garam, dan lemak,” imbuhnya.